Mendamping Berangkat ke Sumba

Pelatihan dan Pendampingan Pendidikan Holistik - Semi Palar

Mendamping Berangkat ke Sumba

July 16, 2023 Uncategorized 0

Ini kali kedua Semi Palar, melalui tim Smipa Disada mendampingi persiapan mahasiswa peserta PMD3T yang merupakan mata kuliah pilihan yang diselenggarakan oleh Jurusan Matematika Unpar. Secara kelembagaan ini adalah kolaborasi antara Smipa Disada dan Jurusan Matematika Unpar – untuk tahun ke dua penyelenggaraan program ini. 

PMD3T (Program Mengajar di Daerah 3T) adalah program yang dirancang oleh Jurusan Matematika Unpar sebagai salah satu implementasi konsep Kampus Merdeka. Membuka ruang belajar bagi para mahasiswa agar mahasiswa punya beragam pengalaman belajar – di luar kampus untuk mendapatkan gambaran tentang kehidupan masyarakat di luar pagar kampus. Di sisi lain, Semi Palar sudah mencoba menerapkan kegiatan pembelajaran semacam ini mulai dari jenjang Sekolah Dasar. Belajar dengan berinteraksi – melebur dari masyarakat memang jadi salah satu kunci yang mendekatkan proses belajar yang difasilitasi sebuah sistem pendidikan ke kehidupan masyarakat. Bagaimanapun anak-anak kita di suatu titik nanti harus melebur ke dalam dinamika kehidupan masyarakatnya. Kalau pendidikan kita ingin membawa kebermanfaatan, mereka harus dibawa banyak berinteraksi dengan kehidupan masyarakat di mana ilmu yang di dapat di bangku sekolah ataupun kuliah mendapatkan ruang kebermanfaatannya. 

Tim Smipa Disada dalam prosesnya berusaha membekali teman-teman mahasiswa ini untuk paham bagaimana mendampingi anak-anak Sumba untuk belajar dan juga bermain. Buat Semi Palar ini jadi peluang menarik bagaimana konsep yang diterapkan di Semi Palar, dititipkan kepada para mahasiswa dan diterapkan kepada anak-anak di Sumba sana. 

Tahun lalu saya berkesempatan berangkat ke Sumba dan melihat langsung penyelenggaraan pendidikan di sana. Catatan-catatan yang ada kami simpan di laman Dari Tanah Sunda ke Tanah Sumba. Ada beberapa tulisan dari pengalaman saya bersama tim Disada di tautan tersebut. Sebagai catatan, pendidikan di daerah yang kami kunjungi, Sumba Barat Daya adalah daerah ke 6 termiskin di Indonesia. Di beberapa daerah busung lapar dan kasus-kasus stunting masih sangat banyak dijumpai. Saya juga sempat mencatatkan hal-hal itu dan hal ini turut jadi keprihatinan kami tentang betapa besarnya tantangan kita bersama untuk memajukan pendidikan di Indonesia. 

Pagi ini saya bersama kak MJ dan kak Meita mendamping kegiatan yang dimulai dari sejak hari masih gelap. Mengajak teman-teman mahasiswa berjalan dalam kegelapan dan pergi ke satu tempat saat kita bisa mengamati matahari muncul dari balik cakrawala. Kalau mau, proses-proses ini bisa jadi sesuatu yang bisa dimaknai secara mendalam. Entah sejauh mana pemaknaan itu bisa didapat oleh teman-teman mahasiswa ini. Tentunya berbeda-beda dari individu ke individu. Kami hanya bisa memfasilitasi dan mengantar mereka mendapatkan pengalaman ini – yang bisa jadi belum pernah dialami sebelumnya. Bagaimanapun, mereka akan berangkat ke satu tempat dan lingkungan yang sama sekali baru.     

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *